Minggu, 02 Februari 2014

Laporan Praktikum Patologi Klinis "LDL"


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
 
 
 



“Pemeriksaan Kadar LDL Darah“
Nama kelompok
Ardina citra astuti     (1104015031)
Diena Fitri Rahmania (1104015)
Firma maulida        (1104015106)
Lina karlina        (1104015175)
Fraditha Mardhatilla           (1104015113)
Kelompok     : 4
Gelombang    : 2
Kelas        :  A


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak, kolesterol berupa zat lilin berwarna kekuningan yang tidak berbau, dihasilkan sebagian besar oleh hati. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D, hormon seks ( contihnya esterogen testoteron) dan asam empedu.
Kolesterol yang kita butuhkan secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Pada orang dewasa,  kadar kolesterol darah harus kurang dari 200 mg/dl, kadar trigliserida dan LDL harus kurang dari 160 mg/dl dan kadar HDL harus lebih dari 35 mg/dl. Produksi yang berlebihan sekaligus membahayakan apabila makanan yang dikonsumsi berasal dari lemak hewani, telur, keju, seafood dan goreng-gorengan. Jika kadar kolesterol LDL melebihi batas optomum kadar LDL didalam darah maka dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah dam menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit jatung koroner (PJK) dan stoke. Oleh sebab itu penghitungan kadar LDL didalam darah penting dilakukan untuk menghindari berbagai resiko penyakit-penyakit tersebut.

B.    Tujuan
Untuk menghitung kadar LDL kolesterol dengan menggunakan metode enzimatis





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. . Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh terutama di hati, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol. Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL). Anda akan mendapat penjelasannya di bawah ini.
Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).
Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita. Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita menaikkan HDL sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.
HDL merupakan kolesterol “baik” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi (high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada pada risiko rendah terkena penyakit jantung koroner. Umumnya wanita mempunyai kolesterol HDL yang lebih tinggi daripada pria. Hormon estrogen wanita bisa menaikkan HDL, sehingga wanita sebelum menopause jarang kena serangan jantung.
Kadar HDL kurang dari 50 untuk wanita dan 40 untuk pria adalah nilai normal dan jika kadar HDL lebih dari 60 maka kadar tersebut dikatakan tinggi. HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL.
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia (total 70%). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 % dan kolesterol 50%. LDL merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa kolesterol kejaringan perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormon streroid) kadar LDL tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam makanan, asupan minyak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan VLDL. Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari lemak yang masuk, semankin tinggi atau semakin banyak lemak yang masuk maka semakin menumpuk pula LDL.  Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.
Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Kolesterol LDL atau Lemak yang “Jahat” Kolesterol LDL adalah lemak yang “jahat”, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 – 129 mg/dl dimasukkan kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai factor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

Kurang dari 100    Optimal
100-129    Mendekati optimal
130-159    Batas normal tertinggi
160-189    Tinggi
Lebih dari 190    Sangat tinggi

LDL bertugas mengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda.
Bila trigliserida kurang dari 400 mg/dL, kadar LDL kolesterol dapat dihitung berdasarkan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida yang telah diperiksa. Persamaan yang digunakan : Kolesterol LDL = kolesterol total - ( kolesterol HDL + trigliserida/5 ). Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar antara angka optimal dan kisaran mendekati optimal. Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang digunakan dalam pengukuran lab (Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang sedikit berbeda-beda):
•    Optimal: kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis.)
•    Mendekati Optimal: 100 - 129 mg/dL,
•    Batas Tinggi: 130 - 159 mg/dL,
•    Tinggi: 160 - 189 mg/dL,
•    Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggi

Metode pengukuran kadar LDL kolesterol
a.    Metode zak
Dalam plasma, kolesterol terikat dalam misel lipoprotein. Protein plasma diendapkan dengan alkohol, fraksi lipid diekstraksi dengan aseton atau eter. Residu yang sukar menguap adalah kolesterol. Residu kolesterol tersebut dilarutkan dengan asam asetat glacial dan diwarnai dengan FeCl3 dalam asam asetat sulfat.
b.    Metode lieberman-Bouchard
Pada metode ini tidak dilakukan deprotenusasi, dasar reaksi pembentukan warna hijau-biru kolesterol dengan regen pewarna (campura asam asetat glacial/ anhidrida 60/40).
c.    Metode Enzimatis
Pada metode ini hasil yang didapatkan lebih teliti, namun reagen-reagen yang digunakan harus disimpan dengan baik. Karena enzim yang digunakan mudah rusak.
Meskipun lebih rendah lebih baik, target LDL sendiri tergantung pada risiko penyakit jantung seorang individu:
•    Bagi orang-orang yang berisiko tinggi penyakit jantung, atau telah diketahui menderita penyakit jantung, disarankan LDL kurang dari 100 mg/dL.
•    Bagi orang-orang dengan diabetes dan penyakit arteri koroner, disarankan kadar LDL kurang dari 70 mg /dL.
•    Bagi orang-orang yang berisiko sedang sampai tinggi menderita penyakit jantung, LDL disarankan kurang dari 130 mg/dL.
•    Orang-orang yang berisiko rendah sampai sedang harus memiliki kadar LDL kurang dari 160 mg/dL.

Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam. Darah akan diambil dari vena (pembuluh balik), umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan Untuk bayi dan anak kecil, dapat digunakan pisau bedah untuk membuat luka di kulit.
Pada dasarnya, kolesterol LDL tidaklah buruk, hanya saja, substansi kimianya yang membuatnya berbahaya bagi tubuh, jantung khususnya. Berikut ini adalah penjelasan bagaimana kolesterol LDL dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan plak dan aterosklerosis.

•    Kolesterol LDL yang beredar melalui aliran darah cenderung menumpuk di dinding arteri. Proses ini dimulai sejak masa kanak-kanak atau remaja.
•    Sel darah putih menelan dan mencoba untuk mencerna LDL, mungkin dalam upaya untuk melindungi pembuluh darah. Dalam proses ini, sel-sel darah putih mengkonversi LDL menjadi bentuk beracun (teroksidasi).
•    Sel darah putih dan sel-sel lainnya bermigrasi ke daerah tersebut, menciptakan peradangan tingkat rendah yang stabil dalam dinding arteri.
•    Seiring waktu, semakin banyak kolesterol LDL mengumpul di daerah tersebut. Proses yang sedang berlangsung menciptakan benjolan pada dinding arteri yang disebut plak. Plak ini terbuat dari kolesterol, sel, dan substansi lainnya.
•    Proses ini cenderung terjadi terus menerus, sehingga menyebabkan plak terus membesar dan perlahan-lahan memblokir arteri.

Bahaya yang lebih besar daripada penyumbatan lambat dari arteri tersebut adalah pecahnya permukaan plak secara tiba-tiba. Bekuan darah dapat terbentuk pada daerah yang pecah, sehingga menyebabkan serangan jantung.
Jika kadar LDL anda berada diatas angka yang disarankan, mulailah untuk mengatur diet dan rencanakan latihan. Diet penurun kolesterol LDL adalah diet yang terdiri dari lemak jenuh yang rendah (kurang dari 7% dari total kalori per hari) dan diet kolesterol (kurang dari 200 mg per hari). Menambahkan serat dan sterol (seperti margarin penurun kolesterol) dapat menurunkan kadar LDL. Menjaga diet penurun kolesterol tersebut bisa menurunkan kadar LDL hingga 30%. Latihan aerobik yang teratur menurunkan kolesterol LDL lebih jauh, dan meningkatkan kolesterol HDL juga. Jika diet dan olahraga tidak menurunkan kadar LDL seperti yang diharapkan, pengobatan mungkin diperlukan.

Berbagai obat dapat menurunkan kolesterol LDL, seperti:
•        Statin, obat kolesterol yang paling efektif dan umum digunakan
•        Niacin
•        Fibrates
•        Zetia
•        Bile acid sequestrants
Tips lain untuk menjaga kadar kolesterol adalah:
1. Batasi  lemak jenuh
Lemak jenuh, biasanya mengacu pada lemak yang berasal dari hewan, terutama didapatkan pada kulit unggas, produk susu, daging merah dari sapi, domba, dan babi. Sebaiknya konsumsi ini dibatasi, karena dapat memacu produksi kolesterol dan meningkatkan total kolesterol dan kolesterol jahat (LDL). Dengan memilih  diet yang mengandung rendah kolesterol jenuh ini, Anda sebenarnya sudah mengambil salah satu langkah yang bijak untuk memperbaiki kadar kolesterol Anda. Pada diet mediteranian, konsumsi daging merah ini hanya dianjurkan satu kali dalam satu bulan. Ternyata diet ini dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler yang bermakna.
2. Hindari lemak trans (trans fat)
Tran sfat, kemungkinan mempunyai akibat yang lebih berbahaya daripada lemak jenuh karena dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL)  dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Studi juga menunjukkan bahwa trans fat juga dapat meningkatkan risko keganasan.  Karena itu kurangilah makanan yang banyak mengandung trans fat sperti makanan yang diolah melalui penggorengan.
3. Pertahankan berat badan normal
Pada kebanyakan orang, kadar kolesterol juga menjadi baik seiring dengan menurunnya berat badan. Ini tidak hanya disebabkan kehilangan berat badan, tetapi juga akibat diet yang lebih sehat, dan olahraga yang dilakukan. Dengan kata lain, perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan normal atau menurunkan berat badan juga membantu memperbaiki kadar kolesterol. Mengurangi berat badan 5-10 persen dapat menurunkan kadar kolesterol yang bermakna
4. Olahraga
Olahraga yang cukup dan berkelanjutan, paling tidak 30-40 menit setiap hari, lima kali dalam seminggu, seperti jalan, jogging, bersepeda, berenang adalah pilihan yang sangat baik untuk memperoleh kadar kolesterol yang normal. Apakah Anda gemuk atau tidak, olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol Anda. Olahraga moderat yang Anda lakukan secara teratur  dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesetrol buruk (LDL)
5. Berhenti Merokok
Di samping sebagai faktor risiko penting untuk penyakit jantung, dan keganasan, rokok juga dapat mengakibatkan penurunan kadar kolesterol HDL. Jika Anda perokok, berhenti merokok saja dapat menaikan kolesterol baik (HDL)  hingga 10 persen. Tidak hanya itu, 20 menit setelah Anda berhenti merokok, tekanan darah Anda akan turun. Dalam waktu 24 jam, resiko Anda mengalami serangan jantung akan menurun, dan setelah 1 tahun risikonya hanya tinggal setengahnya dibandingkan perokok.  Dan, dalam 15 tahun sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.


BAB III
METODEOLOGI

A.    Alat dan Bahan
    Alat
1.    Tabung eppendrof
2.    Zentrifugen mikro
3.    Fotometer klinikal varta 506
4.    Pipet mikro
5.    Vorteks
    Bahan
1.    Serum darah manusia
2.    Larutan heparin
3.    Natrium sitrat
4.    Aqua destilata
5.    Enzim kit

B.    Prosedur Kerja
    Kolesterol total
Ambil serum sebanyak 10µl, lalu campur dengan reagen enzim sebanyak 1000µl, kemudian divorteks dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25˚C.
    Kolesterol dalam supernatan
•    Serum diambil 100µl, masukan kedalam tabung eppendrof kemudian dicampur dengan 1000µl pereaksi pengendap yang terdiri dari campuran larutan heparin dan natrium sitrat.
•    Campuran antara natrium dan pereaksi divorteks krmudian diinkubasi selama 10 menit dengan temperatur 20-25˚C dan disentrifuge.
•    Setelah disentrifuge, diamkan selama 1 jam agar LDL mengendap.
•    Ambil supernatan sebanyak 100µl, masukan ke dalam tabung kemudian di campur dengan 1000µl reagen enzim.
•    Setelah tercampur tentukan kadar kolesterol dalam supernatan dengan fotometer klinikal.
•    Hitung kadar LDL dengan rumus :
Kadar LDL kolesterol = kolesterol total-kolesterol dalam supernatan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
No.    Nama Mahasiswa    Kadar LDL Kolesterol Darah    Kadar Kolesterol Total
1    Agus    160.45-40.26=120.129    160.45 mg/dl
2    Amar    79.53-47.26=32.77    79.53 mg/dl
3    Ilham    157.94-7.25=150.69    157.94 mg/dl
4    Diah    132.41-38.38=94.03    132.41 mg/dl
5    Nastia    278.56-46.87=231.86    278.56 mg/dl
           


B.    Pembahasan
Kolesterol LDL merupakan kolesterol yang sering disebut sebagai kolesterol “jahat”. LDL membawa lipiprotein dengan kerapatan rendah. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL , sehingga LDL akan mengambang didalam darah. LDL berfungsi membawa kolesterol dari sel-sel hati kejaringan perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormon streroid). Protein utama pembentuk LDL  adalah apoliprotein-B. Kadar LDL yang optimal adalah kurang dari 160 mg/dl. Faktor resiko yang menyebabkan naiknya kolesterol dalam adarah antara lain merokok, obesitas, diabetes dan jarang atau tidak berolah raga.
Pada praktikum kali ini dilakukan penghitungan kadar LDL kolesterol didalam darah menggunakan prinsip enzimatis karena pada metode ini didapatkan hasil yang lebih akurat dibanding dengan metode lainnya. Serum darah yang digunakan berasal dari darah mahasiswa yang sebelumnya telah diambil sebanyak 1ml dan telah disentrifugasi sehingga didapatkan serum darah. Prinsip pengujian menggunakan metode enzimatis LDL akan diendapkan oleh larutan heparin dan antrium sitrat. HDL dan VLDL akan didapat pada lapisan supernatan setelah disentrifugasi. Lapisan supernatan terdapat pada bagian paling atas tabung eppendrof. Kadar LDL kolesterol diperoleh dengan mengurangi kadar kolesterol total dengan kolesterol dalam supernatan.
Kolestrol dalam sampel mula-mula kompleks berwarna, diikuti reaksi sebagai berikut:
Ester kolesterol + H2O  CHE    Kolesterol + asam lemak
Kolesterol + O2     CHOD          4-Kolestenona + H2O2
2 H2O2 + Fenol + 4-Aminophenazon (4-AP)       POD     Quninomine + 4 H2O2
Keterangan:
CHE    : Cholesterol esterase
CHOD: Cholesterol oxydase
POD    : Peroxidase
Dari hasil praktikum tersebut diketahui terdapat satu sampel darah mahasiswa yang memiliki kadar LDL klestrol di atas batas optimum yaitu 231.69 mg/dl. Angka tersebut merupakan angka yang sangat tinggi dan sangat beresiko ternyadinya plak pada dinding pembuluh darah dan dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung koroner dan stoke.

BAB 1V
PENUTUP
Kesimpulan
    LDL merupakan lipoprotein terbesar pengangkut kolesterol pada manusia
    LDL membawa lipiprotein dengan kerapatan rendah.
    LDL bertugas mengangkut kolesterol dari liver ke jaringan periver
    Kadar LDL yang optimal adalah kurang dari 160 mg/dl.
    Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode enzimatis.
    Prinsip metode enzimatis adalah pengendapan LDL oleh larutan heparin dan natrium sitrat
    Dari hasil praktikum tersebut diketahui terdapat satu sampel darah mahasiswa yang memiliki kadar LDL klestrol di atas batas optimum yaitu 231.69 mg/dl.
    Tingginya kadar LDL dapat menimbulkan plak pada dinding pembuluh darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kolestrol.org/
http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/
http://health.kompas.com/read/2013/03/23/1029551/6.Kiat.Memperbaiki.Kadar.Kolesterol
http://sughy03.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-colestrol.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lipoprotein_densitas_rendah
http://medicastore.com/kolesterol/ldl_hdl.php
http://www.info-kes.com/2013/07/LDL-kolesterol-jahat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar