Rabu, 15 Januari 2014

Laporan Praktikum Tekanan Darah


LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
 


TEKANAN DARAH
Disusun Oleh:
Ardina Citra Astuti
Firma Maulida
Fraditha Mardhatilla
Lina Karlina
Switiani Eka Yuliani
2j
Kelompok 5

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Study Farmasi
Jakarta
2011


BAB I
PENDAHULUAN
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.(2)

BAB II
TEORI
Tekanan Darah
Gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembilih darah disebut tekanan darah (blood pressure). Tekana ini jauh lebih besar dalam arteri dibanding dengan di dalam vena, dan paling besar di dalam arteri kerika jantung berkontraksi. Tekanan darah dapat di ukur dengan tensi meter (sfigmamonometer atau menometer air raksa). Alat tersebut dilengkapi dengan manset yang ditempelkan pada lengan atas dan dipompa untuk menekan pembuluh arteri. Penentuan tekanan darah dilakukan dengan cara mendengarkan denyut arteri melalui stetoskop.         
Tekanan darah dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan jantung memompa darah dan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Pada orang dewasa sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80 mmHg atau dapat juga ditulis sebagai tekana arteri = 120/80 (sistol/diastol). Pada waktu itu, tekanan kapiler 30/10 dan tekanan vena 10/0.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik,dimana akan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggu dipagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Selain itu, ada tiga factor yang menentukan tekanan darah, yaitu jumlah darah yang di pompa dari jantung, volume darah di dalam pembuluh darah, dan kapasitas pembuluh darah.(1)
Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori         Tekanan Darah Sistolik    Tekanan Darah Diastolik
Normal            < 120 mmHg                   (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi  120-139 mmHg               (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1        140-159 mmHg               (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2         >= 160 mmHg                (atau) >= 100 mmHg

Jenis tekanan darah
    Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
•    sakit kepala
•    kelelahan
•    mual
•    muntah
•    sesak napas
•    gelisah
•    pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1.    Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat     pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
2.    Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1.    Penyakit Ginjal
o    Stenosis arteri renalis
o    Pielonefritis
o    Glomerulonefritis
o    Tumor-tumor ginjal
o    Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
o    Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
o    Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2.    Kelainan Hormonal
o    Hiperaldosteronisme
o    Sindroma Cushing
o    Feokromositoma
3.    Obat-obatan
o    Pil KB
o    Kortikosteroid
o    Siklosporin
o    Eritropoietin
o    Kokain
o    Penyalahgunaan alkohol
o    Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4.    Penyebab Lainnya
o    Koartasio aorta
o    Preeklamsi pada kehamilan
o    Porfiria intermiten akut
o    Keracunan timbal akut.
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.

Obat tradisional yang dapat digunakan
•    Gamat/Teripang/Mentimun Laut
•    Teh Murbei
•    daun cincau hijau
•    seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
•    bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
•    Rosela
•    daun misai kucing
•    minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi. dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni
•    ekstrak teripang(2)

     Tekanan darah rendah
Hipotensi atau yang biasa disebut tekanan darah rendah adah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah atau turun di bawah angka normal hingga 90/60 mmHg.

Penyebab darah rendah
•    Melemahnya otot jantung yang berakibat darah yang dipompa jantung lebih sedikit, sehingga tekanan daran menurun.
•    Terjadinya peradangan pada kantung yang mengelilingi jantung(pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericadritis yang menyebabkan cairan menumpuk pada pericardium dan menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk memopa dan mengisi darah keseluruh tubuh.
•    Adanya beku darah dal pembuluh vena, dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri dari paru-paru, dan akibatnya akan mengurangi darah di jantung untuk di pompa.
•    Bradycardia atau denyut jantungyang lambat dapat mengurangi darah yang di pompa oleh jantung. Angka detak jantung untuk seorang dewasa sehat adalah 100 dan 60 detak per menit. Hal ini berkaitan dengan heart rate, yaitu berapa kali denyut jantung dalam setiap menitnya. Semakin tinggi heart rate maka semakin tinggi tekanan darahnya.
•    Tegangan perifer atau tegangan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh darah akan berefek pada semakin tingginya tekanan darah.
Gejala tekanan darah rendah
•     Sering pusing dan keringat dingin
•    Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
•    Mata sering terasa berkunang-kunang dan penglihatan kurang jelas terutama setelan duduk terlalu lama atau berjalan.
•    Mudah kelelahan dan tidak bertenaga bahkan sering mengalami pingsan
•    Wajah terlihat pucat karena suplai darah keseluruh tubuh tidak maksimal.
Cara mencegah dan mengatasi darah rendah
•    Biasakan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan mengatur pola makan, disarankan untuk memakan makanan mengandung garam karena dapat meningkatkan tekanan darah.
•    Atur jadwal istirahat atau tidur di malam hari. Hindari bergadan dan tidur larut malam.
•    Minum air putih dalam jumlah cukup, 8-10 gelas per hari,sesekali perlu meminum kopi untuk meningkatkan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
•    Berolahraga lah secara rutin seperti jogging 30 menit setiap hari.
•    Minumlah vitamin secara rutin 2x sehari misalnya vitamin C.
•    Beberapa jenis obat yang biasa dipakai untung menangani hipotensi misalnya fludrocotison, midodrine, pydostigmine, nonstreroidal anti-inflammitory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.(3)
Metode  pengukuran tekanan darah
Metode Auskultasi
Tekanan darah arteri pada manusia secara rutin diukur dengan metode  auskulaso. Suatu manset yang dapat di pompa dihubungkan pada manometer air raksa kemudian dililitkan disekitar lengan dan stetoskop diletakan diatas arteri brakialis pada siku. Manset  secara tepat dipompa sampai tekanan didalamnya diatas tekanan sistolik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri diokulasi oleh manset dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan darah dalam manset diturunkan secara perlahan-lahan. Pada titik tekanan sistolik dalam arteri dapat melampawi tekanan manset, semburan darah setiap melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara sinkron dengan tiap denyut, bunyu detakan didengar dibawah manset.
Metode Palpasi
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan turun dan tentukan pada saat denyut radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menentukan secara pasti kapan denyut pertama teraba,tekananyang diperoleh dengan metode palpalasi biasanya 2-5mmHg. Lebih rendah dibandingkan diukur dengan menggunakan metose auktulasi.
Prinsip kerja pengukur tekanan darah
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
Prinsip U-Tube Manometer


Tekanan pada titik A sama besarnya dengan pada titik 1. Tekanan di titik 2 adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan   h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3, yaitu h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3, dapat dituliskan sebuah persamaan :

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas, pada umumnya tekanan    h1 dapat diabaikan, karena berat dari gas sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlaku persamaan :

Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h2 adalah tinggi cairan merkuri pembacaan pada kaca tabung dan  adalah berat spesifik dari merkuri.
Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat siku dan ‘bebatan kain bertekanan’ yang mengikat lengan. Tujuan bebatan kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri di lengan jadi terhenti. Pada saat tekanan dalam bebatan kain dilepaskan perlahan-lahan, dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi melalui pembuluh darah arteri, maka dari stetoskop akan terdengar suara wussshhhh…(suara sedkit menghentak). Hal itu merupakan pertanda untuk ‘mencatat’ penampakan ukuran pada manometer, yang merupakan tekanan darah systolic. Dan seterusnya sampai suara (wushhh…) tidak terdengar kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat dari displai manometer).
BAB III
METEDEOLOGI
1.    Siapkan alat – alat yang akan di gunakan  seperti skla pengukur, bulp, katup, stetoskop dll
2.    Siapkan relawan untuk praktek 2 orang
3.     Relawan pertama di cari denyut nadinya pada tangan
4.    Relawan dalam keadaaan terlentang
5.    Setelah itu pasang stetoskop pada nadi
6.    Dan pasang pembalut kain
7.    Stelah itu pencet bulp
8.    Dan ukur tekenen darah pada spygnometer dan bunyi dentak pertama adalah Sistol dan detak terakhir adalah diastol
9.    Lakukan secara tiga kali
10.    Setelah itu relawan dalam keadaan duduk dengan cara pengukuran yang sama
11.    Dan diukur secara tiga kali
12.    Stelah itu relawan dalam keadaan berdiri dengan cara pengukuran yang sama
13.    Dan diukur secara tiga kali
14.    Relewan ke dua pertama dalam keadaan normal diukur tekannannya dengan cara pengukuran yang sama
15.    Catat hasil pengukuran
16.    Dan setelah itu relawan ke dua mengerjakan soal yang bersifat mudah
17.    Dan setelah itu ukur tekanan darah relawan dengan cara yang sama
18.    Catat hasil pengukuran
19.    Relawaan ke dua mengerjakan sola yang sifatnya sulit
20.    Dan hitung teken darahnya dengan cara yang sama dan catat hasil pengukurannya
21.    Setelah itu relawan ke dua
22.    Melekukan olah raga sekitar 3menit dan setelh itu ukur tekanan darahnya dengan cara yang sama
23.    Dan catat hasil pengukurannya
BAB IV
PEMBAHASAN
Nama                      Berdiri     Duduk     Berbaring
Dian wulandari         100/65    100/70    100/70
Yashinta                   100/70    110/70    110/70
Asri aminah tanjung   80/70    80/70    100/60
Ardina citra astute    110/60    110/66    110/70
Annisah sabrina        110/80    90/80    110/80


Nama                  Otak     Normal     Otot
Wiwin pratiwi      110/70    120/60    100/70
Dewi puspa         125/75    120/70    110/70
Kiki rizki ananda  100/90    110/70    110/80
Lina karlina          110/80    120/80    120/70
Lilis                      110/70    110/90    110/80




Cara mengukur tekanan darah
1.    Posisi pasien yang akan diukur bisa berbaring, duduk atau berdiri, dengan catatan posisitangan atau lengan rileks tidak tegang. Yang paling ideal adalah posisi berbaring dengan kondisitenang dan tidak berbicara.
2.    Manset dilingkarkan diseputar lengan dan di pompa agar udara masuk ke manset dan menekanarteri. Fungsinya adalah menghentikan aliran darah sementara di lengan.
3.    Stetoskop di tempelkan di lengan bagian depan tepat diatas siku, atau di daerah pembuluhdarah arteri.
4.    Udara dari manset dikeluarkan secara perlahan sambil dengan stetoskop mendengarkan denyut tekanan.
5.    Ketika suara ketukan denyut pertama, merupakan petunjuk bahwa pada saat itu merkuri di alatukur menunjukkan tekanan darah sistolik.
6.    Ketika proses mengeluarkan udara dari manset berlangsung, lama kelamaan suara ketukandenyut tekanan akan hilang, nah pada saat hilangnya suara denyut tersebut merupakan patokan dimana merkuri pada alat ukur menunjukkan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan maksimum yang diproduksi jantung saat jantungberdenyut dan memompa darah masuk ke dalam arteri, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan didalam arteri sesaat diantara denyut jantung. Penunjukan kuran menggunakan satuanmm Hg dan penulisan hasil pengukuran sebagai contoh seperti berikut : 130 / 80 mm Hg, yang artinya tekanan sistolik 130 mm Hg dan tekanan diastolik 80 mm Hg.
BAB V
KESIMPULAN
1.    Tekanan darah ialah sifat- sifat yang kompleks yang ditentukan oleh interaksi
2.    Tenanan darah ialan sifat-sifat yang ditentukan oleh interaksi berbagai factor genetic yang lingkungan meregulasi hubungan antar curah jantung dan tahanan arterioral total.
3.    Cara-cara pengukuran tekanan darah adalah dengan cara palapasi, auskultasi dan osilasi.
4.    Beberapa factor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis adalah karena istirahat, perubahan sikap, kerja otot,pengaruh berfikir, inspirasi dan ekspresi yang kuat.
5.     Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapacara diantaranya yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, dan bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
6.    Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu :
a) Umur
b) Kegiatan (kerja otot perubahan sikap)
c) Ketinggian (gravitasi)
d) Ekspirasi dan inspirasi
e) Kerja jantung
f) Pengaruh berpikir

DAFTAR PUSTAKA
1.    Nuradi,dkk.2007.Biologi.Jakarta:Penerbit Pelangi Indonesia
2.    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah
3.    http://www.metris-community.com/gejala-tekanan-darah-rendah-penyebab-hipotensi/









Tidak ada komentar:

Posting Komentar